Di tengah langit malam yang pekat, siluet seseorang berdiri tegak sambil mengarahkan senter ke arah kegelapan. Sinar kuningnya menembus malam, berbaur menjadi gradasi hangat merah dan oranye, seakan membuka pintu menuju dunia yang lebih terang. Di kejauhan, bangunan-bangunan hitam hanya menjadi bayangan, diam menyaksikan hadirnya cahaya yang membelah gelap.
Cahaya dalam lukisan ini bukan sekadar penerang jalan, tetapi lambang harapan dan pengetahuan. Ia menandakan bahwa meski dunia dipenuhi bayangan, satu sinar kecil mampu mengubah pandangan. Begitu pula di SMP St. Hilarius, setiap siswa dibekali cahaya ilmu dan nilai kehidupan, agar dapat melangkah pasti menembus segala tantangan.
Langit yang berganti warna dari hijau tua menuju hitam pekat menjadi latar yang penuh makna. Peralihan warna itu mencerminkan perjalanan manusia dari kebodohan menuju pencerahan, dari keraguan menuju keyakinan. Dan di titik itulah, cahaya menjadi pemandu, sama seperti peran sekolah yang membimbing setiap siswanya menuju masa depan yang jelas.
Lukisan ini adalah pengingat bahwa kegelapan tidak pernah abadi selama ada cahaya yang mau bersinar. Seperti sosok dalam gambar yang berani mengarahkan sinar ke malam, SMP St. Hilarius menuntun setiap langkah siswanya untuk menjadi pembawa terang—bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi dunia di sekitarnya.
Oleh: Marissa A.P